Floating Image
Floating Image
Jumat, 4 Juli 2025

Prawira Bandung Tersingkir, Pelatih David Singleton Tetap Bangga dengan Timnya


Oleh Budi Kresnadi
03 Juli 2025
tentang Olimpik
Prawira Bandung Tersingkir, Pelatih David Singleton Tetap Bangga dengan Timnya - Sport Jabar

Pelatih Prawira Bandung David Singleton bersama pemain asuhannya.(Prawira)

 
SPORTJABAR – Pelatih Prawira Bandung, David Singleton, memastikan bahwa tim asuhannya sudah memberikan penampilan terbaik untuk bisa melangkah ke semifinal Indonesian Basketball League (IBL) Gopay 2025, meski akhirnya harus mengakui keunggulan Satria Muda Pertamina Jakarta

Perjalanan Prawira terhenti di babak playoff setelah kalah 1-2 dari Satria Muda dalam format best-of-three. Prawira takluk 69-76 di Game 1, bangkit di Game 2 dengan kemenangan 78-72, namun kembali harus menyerah 72-89 pada Game 3 yang digelar di Britama Arena, Jakarta, Minggu (29/6/2025). 

“Ini pertandingan yang berat bagi kedua tim. Kami sudah berjuang sekuat tenaga malam ini, tapi pada akhirnya kami sedikit kelelahan. Satria Muda bermain lebih baik dan tampil lebih ngotot, karena mereka tahu ini laga penentuan,” ujar Singleton usai pertandingan. 


🔹 Pujian untuk Pemain dan Tim 

Pelatih yang akrab disapa Coach Dave itu menegaskan bahwa para pemain sudah memberikan segalanya, baik di pertandingan maupun sepanjang musim reguler. 

“Para pemain telah memberikan segalanya sepanjang musim ini. Tidak semuanya berjalan mulus, seperti yang dialami banyak tim lainnya, tapi mereka tetap berjuang dan menunjukkan dedikasi. Saya membuat latihan cukup berat, tapi mereka tidak pernah mengeluh,” tuturnya. 


🔹 Musim Penuh Tantangan 

Coach Dave juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh elemen tim, termasuk pemain, manajemen, staf, dan suporter. Ia menilai musim ini adalah salah satu musim tersulit selama kariernya, terutama karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi Prawira. 

“Ini musim yang paling menantang, tapi juga membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik. Saya bisa belajar banyak dari melatih pemain-pemain hebat dengan cara yang berbeda. Saya sangat menghormati tim ini dan mencintai semua orang yang terlibat, termasuk suporter, staf, dan manajemen,” tutupnya.  (*/Prawira)

Penulis

Budi Kresnadi

Berita Lainnya dari Olimpik