SPORTJABAR-Persib kebobolan empat gol saat digasak Zhejiang 4-3 pada laga pamungkas Grup F AFC Champions League Two 2024/2025 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (5/12/2024).Pelatih Persib Bojan Hodak mengakui hasil tersebut mengecewakan.
"Saya rasa secara penyerangan kami tampil cukup baik, kami punya banyak peluang dan bisa mencetak tiga gol. Jadi saya rasa untuk hal ini tidak perlu jadi pembahasan. Tapi secara pertahanan ini sangat buruk. Kembali ada kesalahan individual yang dilakukan," ungkap Bojan.
Juru taktik asal Kroasia ini menyebut pertahanan tim asuhannya sangat buruk sehingga mudah dibobol lawan.
Menurut Bojan, ketika bermain di level ini, jika ada kesalahan individual maka tim lawan akan menghukumnya. Ini perbedaan Liga 1 dengan ACL.
Disinggung dua gol lawan yang lahir dari sektor kanan, padahal sebelumnya ia terlihat percaya dengan keputusannya menempatkan Rachmat Irianto sebagai bek kanan,Bojan menyangkalnya.
"Apakah bek kanan saya terlibat dalam terjadinya dua gol itu? Yang mana? Saya tidak melihatnya. Tidak ada yang dilakukannya (hingga terjadi gol). Dari gol pertama, kedua, ketiga, keempat, yang mana?," jelasnya.
Menurut dia gol kedua itu dari umpan panjang dan Nick Kuipers salah menebak arah bola, pemain lawan mengambil bola dan langsung menuju gawang. Jadi bukan kesalahan dari bek kanan.
Diakuinya dalam laga ini penggawa Persib terlihat gugup karena jika menang berpeluang untuk lolos ke babak berikutnya.Selain itu Persib sudah sepuluh tahun tidak bermain di turnamen ini.
"Ketika bermain di level ini, ada perbedaan kualitas, kualitas individual. Bisa dilihat pemain Zhejiang nomor 11 dan 17 harganya separuh dari tim kami. Ketika kami melakukan kesalahan, mereka menghukumnya, mereka pesepakbola kelas atas," papar Bojan.
Duel Persib kontra Zhejiang tak hanya adu taktik dan skill, juga adu mental untuk memancing emosi lawan, diantaranya seperti yang dilakukan Jean Evrad Koaussi yang dua kali menjebol gawang Persib.
Bojan menambahkan ketika bermain di level internasional, semua pemain melakukan segalanya untuk meraih kemenangan. Jadi provokasi itu normal dan pemain perlu tenang, tidak terbawa permainan mereka.
" Karena itu yang mereka mau, mereka ingin lawannya terkena kartu merah. Jadi untuk itu, pemain harus tenang. Beruntung tidak ada pemain kami dikartu merah," tandas Bojan.(*)